Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ESSAYPARADIGMA INTEGRASI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASARGuna memenuhi tugas mata kuliahBimbingan Konseling SDDosen pengampu Naili Rofiqoh, Oleh RIZKHI MAULANA 193300005333 PGSD A2PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARFAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NADHATUL ULAMA' 2020PARADIGMA INTEGRASI BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR SDSekolah Dasar SD sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan menghasilkan perkembangan optimal pada setiap individu sesuai dengan kemampuan atau potensinya, minatnya serta nilai sebagai pandangan hidupnya Nurihsan dan Sudianto 2005, Prayitno dan Amti 2001, Depdiknas 2008. Perkembangan optimal meliputi semua aspek pribadinya yaitu aspek jasmani, intelektual, moral, sosial, serta aspek pribadi lainnya. Aspek kepribadian itu harus memperoleh kesempatan berkembang secara seimbang tanpa ada yang harus lingkungan yang kurang sehat ternyata dapat mempengaruhi perkembangan pola perilaku peserta didik yang menyimpang dari moral yang berlaku bagi masyarakat setempat, seperti pelanggaran tata tertib sekolah, pergaulan bebas, merokok, atau terdapat peserta didik yang meminum minuman keras hal itu terjadi karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan kurangnya bimbingan dan juga pengarahan dari pendidik di peserta didik tersebut yang telah dijelaskan di atas tentu bukanlah perilaku penerus bangsa yang diharapkan, seperti yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional UU No. 20 Tahun 2003, yaitu 1 beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, 2 berakhlak mulia, 3 memiliki pengetahuan dan keterampilan, 4 memiliki kesehatan jasmani dan rohani, 5 memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, 6 memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan konseling memiliki fungsi pengembangan yang membantu setiap individu untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan fitrahnya potensi, peragaman differensiasi, membantu individu memilih arah perkembangan yang tepat sesuai dengan potensi dan integrasi, membawa keragaman perkembangan ke arah tujuan yang sama sesuai dengan hakikat manusia untuk menjadi pribadi yang utuh Sunaryo Kartadinata, 201157. Upaya bimbingan dan konseling dalam kegiatan merealisasikan fungsi-fungsi pendidikan, terarah kepada pembentukan individu untuk menginternalisasikan dan juga memperbarui sistem nilai ke dalam perilaku mandiri setiap merupakan salah satu upaya pendidikam yang diartikan sebagai proses bantuan kepada individu peserta didik dan juga pendidik untuk mencapai perkembangan diri secara optimal dalam navigasi hidupnya secara mandiri. Bantuan dalam arti pembimbing memfasilitasi konseli untuk mengembangkan dirinya sendiri sesuai fitrah dirinya masing-masing sehingga mereka bisa mengambil keputusan yang tepat atas dirinya sendiri dan juga dapat bertanggung jawab atas pilihannya itu. Kondisi perkembangan optimum adalah kondisi dinamis yang ditandai dengan kesiapan dan kemampuan individu untuk memperbaiki diri self-improvement agar individu tersebut menjadi pribadi yang berfungsi penuh fully-function di lingkungan sekitarnya Sunaryo Kartadinata, 201157Pengertian dan Tujuan Layanan Bmbingan Konseling Pembelajaran di SDBimbingan konseling pembelajaran merupakan kegiatan bimbingan yang bertujuan agar peserta didik mampu mencapai keberhasilan dalam belajar secara optimal. Secara umum bimbingan dan konseling pembelajaran merupakan proses pendampingan eksklusif terhadap peserta didik dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi serta perbaikan proses belajarnya. Secara spesifik tujuan bimbingan pembelajaran di SD adalah mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik serta menumbuhkan disiplin belajar dan berlatih baik secara mandiri individual ataupun Layanan Bimbngan dan Koneling di SDBidang Bimbingan PribadiLayanan ini membantu peserta didik mengenal, menemukan, dan mengembangkan pribadi diri sendiri. Orientasi bimbingan dan konseling pribadi tidak lain adalah mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang mencerminkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur sebagai modal hidup bermasayarakat James Julian dan Johan Alferd, 200823-28Bidang Bimbingan SosialLayanan ini membantu peserta didik agar dapat berhubungan dengan lingkungan sekitarnya atas dasar etika pergaulan sosial yang dilandasi oleh akhlak mulia, budi pekerti yang luhur, dan tanggung jawab sosial Masduki dkk, 200385Bidang Bimbingan BelajarLayanan ini membantu peserta didik untuk mengembangkan kebiasaan belajar yang lebih baik, dalam bentuk berkembangnya sikap belajar yang baik, mengembangkan keterampilan, serta bagaimana cara bersikap yang baik terhadap guru Kartadinata dkk, 1999 61Bidang Bimbingan KarierBimbingan karier secara mendasar seharusnya diberikan pada seluruh peserta didik dan terintegrasi sejak tahun-tahun pertama proses pendidikan peserta didik. Artinya bimbingan karir yang terintegrasi dengan kurikulum pelajaran secara berkesinambungan baik di ruang kelas maupun luar ruangan sejak ada di bangku sekolah dasar. Ruff, 200194Orientasi Layanan Bimbingan Konseling Pembelajaran di SDOrientasi dapat dipahami sebagai arah tujuan dan sebuah tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Orientasi bimbingan pembelajaran dibagi menjadi tiga aspek yaituKeterampilan belajarKeberhasilan proses belajar dan mengajarBelajar dalam kesuksesan hidupPradigma atau Pendekatan Program Bimbingan dan Konseling di SDDalam melaksanakan program BK di sekolah terdapat berbagai macam paradigma atau pendekatan. Paradigma atau pendekatan ini merupakan pola pikir yang menjadi acuan ketika sekolah itu melaksanakan program BK. Ada empat pendekatan yakni 1 pendekatan krisis, 2 pendekatan remedial, 3 pendekatan preventif dan 4 pendekatan perkembangan. Pendekatan krisis, pendekatan ini lazim juga disebut pendekatan klinis. Dalam pendekatan ini BK dilakukan untuk mengatasi krisis atau masalah serius. Ciri utama yang ada pada pendekatan ini ialah konselor menunggu kedatangan konseli menyampaikan masalahnya untuk dicarikan jalan keluar. Model demikian konselor menunggu konseli ini karena yang merasakan masalah serius atau tidak konseli. Cara demikian itu mirip seperti praktek dokter yang menangani pasien di tempat praktek. Pendekatan remidial, sesuai dengan namanya remidial berarti perbaikan, maka program BK dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan cara memperbaiki hal-hal yang menimbulkan masalah yang dilakukan ialah memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada, yang karena ada kelemahan itulah orang menjadi bermasalah. Misalnya siswa yang nilainya rendah, harus dicari kelemahan apakah yang ada. Cara belajarnya, waktu belajarnya, buku catatannya, motivasinya, lingkungan yang lemah. Jika telah diketahui maka aspek itulah yang harus diperbaiki. Pendekatan preventif, merupakan upaya bimbingan yang diarahkan untuk mencegah munculnya masalah pada peserta didik. Dalam melaksanakan pendekatan ini konselor harus memperhitungkan berbagai kemungkinan masalah yang bisa muncul dalam kehidupan peserta didik. Antisipasi demikian diperlukan karena program BK disusun atas dasar perkiraan masalah yang bisa muncul. Untuk bisa membuat antisipasi demikian maka diperlukan sekali pengalaman dan kecermatan konselor dalam memperhitungkan masalah apa yang biasa perkembangan, dalam pendekatan perkembangan arah program BK ditujukan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik. Setiap peserta didik akan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu untuk mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Pada setiap periode perkembangan, setiap individu akan mengalami dinamika perkembangan yang bercirikan khusus berbeda dengan periode lainnya. Dinamika pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada masa remaja dipastikan berbeda dengan ketika mereka kanak-kanak, dan berbeda pula dinamikanya ketika ia dewasa nanti. Program BK memfasilitasi perkembangan itu melalui pemberian informasi, konsultasi, konseling, diskusi kelompok, penempatan dan penyaluran, bimbingan kelompok, serta kegiatan BK Bimbingan Konseling Pembelajaran di SDPelaksanaan bimbingan dan konseling pemelajaran di SD cenderung mengarah pada dua pendekatan, yaitu pendekatan bimbingan kelompok dan konseling kelompok merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan kepada peserta didik secara berkelompok, terdiri dari 20-35 kelompok merupakan salah satu aktivitas populer dalam layanan bimbingan dan konseling, terutama dalam kerangka dasar perbaikan konsep diri peserta didik dan menekankan pada upaya perbaiakan permasalahan belajar peserta Dasar SD sebagai lembaga pendidikan formal bertujuan menghasilkan perkembangan optimal pada setiap individu sesuai dengan kemampuan atau potensinya, minatnya serta nilai sebagai pandangan hidupnya Nurihsan dan Sudianto 2005, Prayitno dan Amti 2001, Depdiknas 2008. Perkembangan optimal meliputi semua aspek pribadinya yaitu aspek jasmani, intelektual, moral, sosial, serta aspek pribadi lainnya. Aspek kepribadian itu harus memperoleh kesempatan berkembang secara seimbang tanpa ada yang harus peserta didik tersebut yang telah dijelaskan di atas tentu bukanlah perilaku penerus bangsa yang diharapkan, seperti yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional UU No. 20 Tahun 2003, yaitu 1 beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, 2 berakhlak mulia, 3 memiliki pengetahuan dan keterampilan, 4 memiliki kesehatan jasmani dan rohani, 5 memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, 6 memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan dapat dipahami sebagai arah tujuan dan sebuah tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Orientasi bimbingan pembelajaran dibagi menjadi tiga aspek yaitu1. Keterampilan belajar2. Keberhasilan proses belajar dan mengajar3. Belajar dalam kesuksesan hidup. Dalam melaksanakan program BK di sekolah terdapat berbagai macam ikergm atau pendekatan. Paradigma atau pendekatan ini merupakan pola iker yang menjadi acuan ketika sekolah itu melaksanakan program BK. Ada empat pendekatan yakni 1 pendekatan krisis, 2 pendekatan remedial, 3 pendekatan preventif dan 4 pendekatan perkembangan. Pendekatan krisis, pendekatan ini lazim juga disebut pendekatan klinis. Dalam pendekatan ini BK dilakukan untuk mengatasi krisis atau masalah PustakaAhmad Nawawi. Pentingnya Pendidikan Nilai Moral bagi Generasi Penerus. Jurnal Kependidikan Insania, Vo. 16 No. 2. R. D. 2016. Pemahaman Guru Kelas terhadap Materi Layanan Bimbingan Pribadi Sosial untuk Siswa Terisolir. Jurnal Fokus Konseling, 531, Rahman. 2012 manajemen dan Pengembangan Program Bimbingan Konseling. Yogyakarta Modul Pendidikan dan Latihan Profesi 2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan, Volume 17 Nomor 4Ramli dkk. 2017. Pengembangan Program Bimbingan dan Konseling. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Guru dan Tenaga PendidikanSunaryo Kartadinata. 2011. Menguak Tabir Bimbingan dan Konseling sebagai Upaya Pedagogis. Bandung UPI Kartadinata, Ahmad, Karnoto. 2003. Kubus Perkembangan Suatu Model rekabangun Tugas Perkembangan Bagi Kepentingan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling Volume Vi,No 11 Mei Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan 2013. Program bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar, 11, dkk. 1992. Mengenal Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Proyek OPF IKIP MALANG. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Mengetahuikonsep dasar tentang konseling keluarga, tujuan serta prinsip konseling keluarga. Bimbingan konseling anak berkebutuhan khusus minggu 26 juni 2016. Adapun fungsi dari bimbingan konseling komprehensif yakni pemahaman, preventif, pengembangan, perbaikan, penyaluran, adaptasi, dan penyesuaian, penjelasannya sebagai berikut.
A Konseling Untuk Korban Bencana. Tujuan konseling pada korban bencana adalah untuk mendengarkan pengalaman trauma mereka dan memberikan bantuan yang mereka perlukan dalam situasi sters pasca trauma. Konseling memerlukan keterampilan dasar yaitu: 1. Ketrampilan Membangun Hubungan Dengan Korban. Keberhasilan konseling akan sangat ditentukan
untukmenjawab pertanyaan untuk mengukur tingkat Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra Mulyaningtyas, B. Renita., Hadiyanto, Yusup Purnomo. Bimbingan dan Konseling SMP. 2006. norma sosial /budaya/agama sehingga saya sulit berteman 4. Materi layanan BK tentang Etika
Kalaudari awal pertamanya sudah diberi pertanyaan yang sulit atau spesifik, maka responden akan patah semangat untuk mengisi angket yang telah mereka terima. Oleh karena itu instrument angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendaptkan data yang valid dan reliable tentang variable yang diukur. Supaya diperoleh data penelitian yang
apabilaasas-asas itu diselenggarakan dan diikuti dengan baik,maka dapat diharapkan proses pelayanan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan, sebaliknya,apabila asas itu diabaikan atau dilanggar maka sangat dikhawatirkan kegiatan yang terlaksana itu justru berlawanan dengan tujuan bimbingan dan konseling,bahkanakan dapat merugikan orang-
A Makna, Fungsi, Prinsip-Prinsip Filosofis Bimbingan dan Konseling. "Landasan" di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (pusat bahasa diknas.go.id) diartikan sebagai alas, dasar, atau tumpuan. Adapun istilah landasan sebagai dasar dikenal pula sebagai fundasi. Mengacu kepada pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa landasan adalah suatu
D2gRYfs. iw6vimi7kj.pages.dev/34iw6vimi7kj.pages.dev/392iw6vimi7kj.pages.dev/17iw6vimi7kj.pages.dev/358iw6vimi7kj.pages.dev/277iw6vimi7kj.pages.dev/298iw6vimi7kj.pages.dev/199iw6vimi7kj.pages.dev/22iw6vimi7kj.pages.dev/11
pertanyaan sulit tentang bimbingan konseling